➡ Click here: Surah al kafirun
Meskipun yang dimaksud tentulah sekadar pengakuan terhadap realita, dan sama sekali bukan pengakuan pembenaran. But, this consideration is very weak and baseless, because the tone of the statement in the verses clearly shows that this meaning is a kind of scorn and warning, i. Monotheism promotes Man from the world of materialism; high up beyond the natural world, and joins him to the eternal world, to the infinite being of Allah.
Protect us from falling into their traps. Both these arguments are incorrect. They say that this elements not apply to the Jews and Christians, for they worship Allah. But apparently, there is no evidence for this commentary. Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk berlepas diri dari agama orang-orang musyrik tersebut secara total. Asbabun Nujul : Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Quraisy berusaha mempengaruhi Nabi saw. Adapun pemaknaan sin Allamah Thabathabai atas ayat ini akan menghilangkan anggapan dan penilaian seperti ini, karena kami katakan bahwa ayat ini menyatakan kalian tidak akan mengikuti agamaku dan saya juga tidak akan mengikuti agamamu; pada dasarnya merupakan ajakan kepada kebenaran yang menjadi tugas Al-Quran melenyapkan anggapan seperti ini. وَقَالَ غَيْرُهُ لاَ أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ الآنَ ، وَلاَ أُجِيبُكُمْ فِيمَا بَقِىَ مِنْ عُمُرِى وَلاَ أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ. An Nisa: 41, 42, 75, 76, 77, 84, 86, 97, 101, 102, 104, 139, 140, 141, 143, 144, surah al kafirun. This is the true way of Islam.
An Nisa: 41, 42, 75, 76, 77, 84, 86, 97, 101, 102, 104, 139, 140, 141, 143, 144, 161. Mereka membujuk dengan harta kekayaan yang tidak sedikit, agar beliau menjadi orang paling kaya di kota Mekah. Sehingga seakan-akan yang dinafikan dalam ayat tersebut adalah perbuatan menyembah selain Allah dan ditambahkan tidak menerima ajaran menyembah selain Allah secara total.
Surat Al-Kāfirūn (The Disbelievers) - سورة الكافرون - Diriwayatkan oleh at-Thabarani dan Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas. Syirik di dalam Islam, adalah dosa paling terbesar, dan membaca surat al-Kafirun memiliki keutaaman, salah satunya terhindar dari dosa paling besar tersebut.
Kata pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, karena tanpa-Nya mustahil makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun sebagai bahan pembelajaran kami, dalam mengenal lebih jauh tentang agama islam. Terlebih ini adalah tugas dari guru yang harus kami kerjakan dan harus kami selesaikan. Semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat memberikan banyak manfaat, khususnya bagi kami, dan umumnya bagi semua yang membaca makalah ini. Kebenaran dan kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Bogor, Agustus 2010 penyusun Daftar Isi Halaman judul………………………………………………………………………………… Kata pengantar…………………………………………………………………………………i Daftar isi……………………………………………………………………………………….. Maka inilah yang menjadi latar belakang kami dalam penyusunan makalah ini. Dalam pencarian jati diri menjadi manusia muslim sejati, oleh karena itu kami sangat senang sekali ketika diberi tugas seperti ini karena dapat member pengetahuan lebih tentang agama islam. Dan bertujuan memberi pengetahuan bagi pembaca yang membaca makalah kami, dengan tidak langsung kami telah berbagi ilmu kepada para pembaca. Kami juga mereferensi buku paket Pendidikan Agama Islam PAI. BAB II PEMBAHASAN SURAT AL-KAFIRUN DAN SURAT YUNUS 2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, 5. Pokok isinya : Pernyataan bahwa tuhan yang disembah Nabi Muhammad S. Disebutkan bahwa sebab turunnya sababun nuzul surat ini adalah bahwa, setelah melakukan berbagai upaya untuk menghalang-halangi dakwah Islam, orang-orang kafir Quraisy akhirnya mengajak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkompromi dengan mengajukan tawaran bahwa mereka bersedia menyembah Tuhan-nya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selama satu tahun jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersedia ikut menyembah tuhan-tuhan mereka selama satu tahun. Maka Allah sendiri yang langsung menjawab tawaran mereka itu dengan menurunkan surat ini lihat atsar riwayat Ath-Thabrani, Ibnu Jarir, dan Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas ra. Pertama, ikrar kemurnian tauhid, khususnya tauhid uluhiyah tauhid ibadah. Kedua, ikrar penolakan terhadap semua bentuk dan praktek peribadatan kepada selain Allah, yang dilakukan oleh orang-orang kafir. Dan karena kedua kandungan makna ini begitu urgen dan mendasar sekali, sehingga ditegaskan dengan berbagai bentuk penegasan yang tergambar secara jelas di bawah ini. Kedua, pada ayat ke-2 dan ke-4 Allah memerintahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menyatakan secara tegas, jelas dan terbuka kepada mereka, dan tentu sekaligus kepada setiap orang kafir sepanjang sejarah, bahwa beliau begitu pula ummatnya sama sekali tidak akan pernah baca: tidak dibenarkan sama sekali menyembah apa yang disembah oleh orang-orang kafir. Ketiga, pada ayat ke-3 dan ke-5 Allah memerintahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menegaskan juga dengan jelas dan terbuka bahwa, orang-orang kafir pada hakikatnya tidak akan pernah benar-benar menyembah-Nya. Dimana hal ini bisa pula kita pahami sebagai larangan atas orang-orang kafir untuk ikut-ikutan melakukan praktek- praktek peribadatan kepada Allah sementara mereka masih berada dalam kekafirannya. Mereka baru boleh melakukan berbagai praktek peribadatan tersebut jika mereka sudah masuk ke dalam agama Islam. Keempat, Allah lebih menegaskan hal kedua dan ketiga diatas dengan melakukan pengulangan ayat, dimana kandungan makna ayat ke-2 diulang dalam ayat ke-4 dengan sedikit perubahan redaksinash, sedang ayat ke-3 diulang dalam ayat ke-5 dengan redaksi nash yang sama persis. Adanya pengulangan ini menunjukkan adanya penafian atas realitas sekaligus larangan yang bersifat total dan menyeluruh, yang mencakup seluruh waktu yang lalu, kini, yang akan datang dan selamanya , dan mencakup seluruh bentuk dan macam peribadatan. Dimana kalimat penutup yang singkat ini memberikan sebuah penegasan sikap atas tidak bolehnya pencampuran antara agama Islam dan agama lainnya. Jika Islam ya Islam tanpa boleh dicampur dengan unsur-unsur agama lainnya dan demikian pula sebaliknya. Ayat ini juga memupus harapan orang-orang kafir yang menginginkan kita untuk mengikuti dan terlibat dalam peribadatan-peribadatan mereka. Dimana semuanya berintikan pernyataan dan ikrar ketegasan sikap setiap orang beriman terhadap setiap orang kafir, tanpa adanya sedikitpun toleransi, kompromi dan pencampuran, jika terkait secara khusus tentang masalah dan urusan agama masing-masing, yakni yang meliputi aspek aqidah, ritual ibadah dan hukum. Namun demikian dari sisi yang lain, jika kita renungkan, surat inipun dari awal sampai akhir, sebenarnya juga mengandung makna sikap toleransi Islam dan kaum muslimin terhadap agama lain dan pemeluknya. Yakni berupa sikap pengakuan terhadap eksistensi agama selain Islam dan keberadaan penganut-penganutnya. Meskipun yang dimaksud tentulah sekadar pengakuan terhadap realita, dan sama sekali bukan pengakuan pembenaran. Dan hal itu lebih dikuatkan lagi dengan dibenarkannya kaum mukminin bergaul, berhubungan, berinteraksi dan bekerjasama dengan kaum kaf irin dalam berbagai bidang kehidupan umum, seperti bidang sosial kemasyarakatan, ekonomi, bisnis dan perdagangan, politik, pemerintahan dan kenegaraan, dan lain-lain. Yang jelas semua bidang selain bidang khusus agama yang mencakup masalah aqidah, ritual ibadah dan hukum. Nah bahwa ada dua sikap terkait pola hubungan antara ummat Islam dan ummat lain tersebut, haruslah dipahami secara benar dan proporsional, baik oleh kaum muslimin maupun juga oleh kaum non muslimin, agar tidak terjadi kerancuan-kerancuan, atau pencampuran-pencampuran, atau bahkan pembalikan-pembalikan sikap, sebagaimana yang sering terjadi selama ini. Yakni bahwa, dalam bidang-bidang kehidupan umum, dibenarkan seorang mukmin bersikap toleransi dengan berinteraksi dan bahkan bekerjasama dengan anggota masyarakat non mukmin. Namun khusus di bidang urusan agama yang terkait masalah aqidah, ritual ibadah dan hukum, sikap tegaslah yang harus ditunjukkan, seperti yang telah dijelaskan diatas. وَمِنهُم مَّن يُؤْمِنُ بِهِ وَمِنْهُم مَّن لاَّ يُؤْمِنُ بِهِ وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِالْمُفْسِدِينَ ٤١. Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan. S Yunus 40-41 2. Surah ini terdiri atas 109 ayat dan termasuk golongan surah kecuali ayat 40, 94, 95, yang diturunkan pada di. Sebagian besar surah Yunus tergolong , yang turun sebelum ke kecuali ayat 40, 94, dan 95 yang termasuk. Dalam penggolongan surah, surah Yunus termasuk kategori surah Al-Mi'un, yaitu surah-surah yang ayatnya berjumlah seratusan karena surah ini terdiri dari 109 ayat. Dalam , surah ini merupakan surah ke-51 yang diturunkan setelah , surah ke-17 dalam al-Qur'an dan sebelum , surah ke-11. Seluruh isi surah ini masuk ke dalam dan diletakkan setelah dan sebelum. Surah ini terdiri atas 11 ruku'. Sedangkan topik utama yang dibahas dalam surah ini meliputi masalah , iman kepada Allah, kitab-kitab dan rasul-Nya, serta Hari kebangkitan dan pembalasan. Surah Yunus diawali dengan Ali Lam Ra dan diakhiri dengan ayat yang membahas perlunya mengikuti aturan dan bersabar baik dalam ketaatan maupun musibah. Surah ini dinamakan Yunus merupakan sebuah simbolikal dan bukan berarti surah ini berisi kisah. Bahkan, kisah terpanjang dalam surah ini adalah kisah dan dengan yaitu pada ayat 75 hingga 93. Menurut pengamatan Khalifah, ayat 98 merupakan bagian terpenting dari surah ini. Ø Dalam menghadapi oran-orang yang tidak beriman yang mendustakan kebenaran kerasulan Nabi Muhammad SAW hendaknya orang yang beriman harus berpendirian teguh dan yakin bahwa Nabi Muhammad SAW betul-betul Rasul Allah yang terakhir. BAB III PENUTUP 3. Namun dalam pergaulan bermasyarakat umat muslim dan non muslim hendaknya saling menghormati dan menghargaidan saling bekerja sama dalam urusan dunia demi terciptanya keamanan, kedamain, dan kesejahteraan bersama. Pendidikan Agama Islam untuk SMA kelas XII. DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA.